Penelusuran

Saturday, December 10, 2016

Info Soal Kisi-kisi Ujian Nasional SD, SMP, SMA dan SMK Tahun 2017

Info Soal Kisi-kisi Ujian Nasional SD, SMP, SMA dan SMK Tahun 2017 ~ Selamat datang di BIMPRI PPT, blog atau Situs yang berisi Contoh Materi Soal Ujian Semester Sekolah dan informasi tentang Pendidikan. Pada kesempatan kali ini BIMPRI PPT akan menyampaikan berbagai informasi lengkap seputar Ujian Nasional (UN) Tahun Pelajaran 2016/2017.
Kisi-kisi UN 2017.png
Ujian Nasional, yang sering disingkat dengan (UN) Merupakan ujian yang diselenggarakan dalam rangka untuk mengukur pencapaian kompetensi lulusan peserta didik jenjang satuan pendidikan dasar dan pendidikan menengah sebagai hasil dari proses pembelajaran sesuai dengan Standar Kompetensi Lulusan (SKL). Selain itu UN digunakan juga untuk melakukan pemetaan tingkat pencapaian hasil belajar siswa pada satuan pendidikan.


Sempat Adanya Kesimpang siuran kebijakan kementrian Pendidikan dan kebudayaan tentang adanya penghapusan UN di tahun ini namun akhirnya Presiden menjelaskan bahwa UN masih tetap sebagai Acuan penilaian Evaluasi pendidikan di Indonesia. Oleh Karena itu BIMPRI PPT seyogyanya Menginformasikan tentang :

Info Soal Kisi-kisi Ujian Nasional SD, SMP, SMA dan SMK Tahun 2017

Nilai UN, memang sudah tidak lagi menjadi satu-satunya penentu kelulusan seorang peserta didik. Walaupun demikian Nilai UN menjadi pertimbangan untuk diterima atau tidaknya saat mendaftar di sekolah jenjang yang lebih tinggi.

Mengingat pentingnya Ujian Nasional (UN), BIMPRI PPT sebagai blog pendidikan akan berusaha menjembatani wali murid, siswa maupun guru untuk mengetahui berbagai informasi berkaitan Ujian Nasional 2017.

Informasi yang akan BIMPRI PPT sampaikan terdiri dari :

POS dan Jadwal Ujian Nasional 2016/2017
Tanya jawab Seputar Ujian Nasional 2016/2017
Kisi-Kisi UASBN SD 2017 dari BSNP
Kisi-Kisi UN SMP 2017
dari BSNP 
Kisi-Kisi UN SMA 2017 dari BSNP
Kisi-Kisi UN SMK 2017 dari BSNP
 
Latihan Soal Ujian Nasional SD 2016/2017
Latihan Soal Ujian Nasional SMP 2016/2017
Latihan Soal Ujian Nasional SMA IPA 2016/2017
Latihan Soal Ujian Nasional SMA IPS 2016/2017
Latihan Soal Ujian Nasional SMA BAHASA 2016/2017

Pengumuman Hasil Ujian Nasional SD 2016/2017
Pengumuman Hasil Ujian Nasional SMP 2016/2017
Pengumuman Hasil Ujian Nasional SMA 2016/2017


Mohon maaf, beberapa link untuk sementara belum bisa diaktifkan,
Baca Selanjutnya
logoblog

Kumpulan Materi Soal UASBN SD Bahasa Indonesia 2017 Part 1

Berikut ini adalah Kumpulan Materi Soal UASBN SD Bahasa Indonesia Part 1, ini adalah kumpulan materi untuk UASBN tahun 2017 diperuntukkan untuk seluruh SD yang ada di Indonesia, Materi soal UASBN Bahasa indonesia ini semoga dapat membantu untuk adik-adik belajar menyelesaikan soal UASBN Bahasa Indonesia, tidak berpanjang lebar silahkan adik-adik Klik Link yang menyangkut soal Materi Belajar Bahasa indonesia untuk Persiapan UASBN 2017

Kumpulan Materi Soal UASBN Bahasa Indonesia 2017 Part 1

 Berikut Kumpulan Materinya ;
Materi UASBN Bahasa Indonesia SD : H. Menentukan Makna denah2016-12-096, Bahasa Indonesia, SD, UASBN
Materi UASBN Bahasa Indonesia SD : G. Menentukan Unsur Intrinsik dan Makna Kalimat Cerita Anak-anak2016-12-096, Bahasa Indonesia, SD, UASBN
Materi UASBN Bahasa Indonesia SD : F. Menentukan Unsur Intrinsik Drama Anak-anak2016-12-096, Bahasa Indonesia, SD, UASBN
Materi UASBN Bahasa Indonesia SD : E. Memahami Unsur Intrinsik Puisi2016-12-096, Bahasa Indonesia, SD, UASBN
Materi UASBN Bahasa Indonesia SD : D. Menentukan Isi Tersurat/Tersirat dari Rubrik yang dibaca2016-12-096, Bahasa Indonesia, SD, UASBN
Materi UASBN Bahasa Indonesia SD : C. Menentukan Isi Laporan2016-12-096, Bahasa Indonesia, SD, UASBN
Materi UASBN Bahasa Indonesia : B. Menentukan Unsur Intrinsik Dongeng2016-12-096, Bahasa Indonesia, SD, UASBN
Materi UASBN Bahasa Indonesia SD: A. Menentukan Isi Bacaan2016-12-096, Bahasa Indonesia, SD, UASBN



Demikian postingan Admin tentang Kumpulan Materi Soal UASBN SD Bahasa Indonesia 2017 Part 1, untuk selanjutnya admin postingkan tentang Kumpulan Materi Soal UASBN SD Bahasa Indonesia 2017 Part 2. Semoga Bermanfaat
Baca Selanjutnya
logoblog

Materi UASBN SD Bahasa Indonesia : L. Menulis Pengumuman

Materi UASBN SD Bahasa Indonesia, Materi keduabelas tentang Menulis Pengumuman, inilah ringkasannya
BHS UASBN 12

L.    Menulis Pengumuman
1.    Pengertian Pengumuman
Pengumuman adalah penyampaian informasi kepada umum. Isinya bisa berupa pemberitahuan, imbauan, harapan, dan sebagainya.

2.    Ciri-ciri Pengumuman

Ciri-ciri pengumuman sebagai berikut.
a.    Ditujukan kepada umum
b.    Tidak bersifat rahasia
c.    Disampaikan secara terbuka
d.    Isinya menyangkut keperluan orang banyak.

3.    Syarat-syarat Pengumuman
Syarat-syarat pengumuman sebagai berikut.
a.    Menggunakan bahasa yang dapat dipahamim oleh umum
b.    Isinya jelas dan tidak menimbulkan salah paham.
Pengumuman dapat disampaikan scara lisan ataupun tertulis.
a.    Secara lisan, misalnya melalui upacara bendera di sekolah oleh kepala sekolah atau guru, melalui pengeras suara di masjid-masjid, melalui radio, ataupun melalui mobil keliling oleh aparat pemerintah.
b.    Secara tertulis, misalnya dalam bentuk surat yang terpampang dalam papan pengumuman, melalui Koran ataupun majalah.

Demikian Materi tentang Materi UASBN SD Bahasa Indonesia : L. Menulis Pengumuman, sebelumnya telah dipostingkan tentang Materi UASBN SD Bahasa Indonesia : K. Menyusun Kalimat
, selanjutnya dipostingkantentang
Baca Selanjutnya
logoblog

Materi UASBN SD Bahasa Indonesia : K. Menyusun Kalimat

Materi UASBN SD Bahasa Indonesia, Materi kesebelas tentang  Menyusun Kalimat, berikut ringkasannya :
BHS UASBN 11

K.    Menyusun kalimat
Kalimat dapat disusun dengan beberapa unsur. Unsur-unsur tersebut disebut subjek, predikat, objek, dan keterangan. Subjek adalah unsur yang berfungsi sebagai pokok pembicaraan suatu kalimat. Predikat adalah unsur yang berfungsi menjelaskan subjek. Objek letaknya selalu di belakang predikat. Umumnya berupa kata benda. Keterangan adalah unsur yang  berfungsi menerangkan seluruh fungsi dalam suatu kalimat. Letak keterangan bersifat bebas bisa di awal maupun di akhir kalimat.

Demikian Materi tentang Materi UASBN SD Bahasa Indonesia : K. Menyusun Kalimat, semoga bermanfaat, materi sebelumnya Materi UASBN SD Bahasa Indonesia : J. Menulis dan Melengkapi Pantun, Selanjutnya silahkan lihat di bawah ini
Baca Selanjutnya
logoblog

Materi UASBN SD Bahasa Indonesia : J. Menulis dan Melengkapi Pantun

Materi UASBN SD Bahasa Indonesia, Materi yang ke sepuluh berikut ini tentang Menulis dan Melengkapi Pantun, Berikut ringkasannya :
BHS UASBN 10

J.    Menulis/ Melengkapi Pantun
1.    Pengertian Pantun
Di antara berbagai karya sastra lama Indonesia yang sangat terkenal adalah pantun. Dalam kesusastraan Indonesia, pantun kali pertama muncul dalam "Sejarah Melayu" dan hikayat-hikayat populer yang sezaman. Pantun merupakan salah satu jenis karya sastra lama yang berbentuk puisi. Sebagaimana bentuk puisi lainnya, pantun mementingkankeindahan bahasa, pemadatan makna kata, serta bentuk penulisannya yang berbait-bait. Pantun akan terdengar lebih indah jika dibaca dengan lafal dan intonasi yang benar. Di samping itu, keindahan pantun juga terlihat pada persamaan bunyinya.  

2.    Ciri-ciri Pantun

Ciri-ciri pantun sebagai berikut.
a.    Satu bait terdiri atas empat baris;
b.    Baris pertama dan kedua merupakan sampiran, sedangkan dan keempat merupakan isi;
c.    Setiap baris terdiri dari 8 sampai 12 suku kata;
d.    Rima akhir berpola a-b-a-b.
3.    Macam-macam Pantun
Berdasarkan isinya, pantun dapat dibedakan menjadi beberapa macam, antara lain pantun nasihat, pantun teka-teki, pantun jenaka, pantun adat, pantun agama, pantun nasib, dan pantun perkenalan. Berdasarkan jenisnya pantun dapat dibedakan menjadi beberapa macam, antara lain pantun anak-anak (pantun bersukacita dan pantun berdukacita), pantun dagang, pantun orang muda, pantun jenaka, dan pantun orang tua, yaitu pantun nasihat, pantun agama, dan pantun adat.
a.    Pantun Nasihat                e.    Pantun Agama       
Contoh:                                         Contoh:       
Berakit-rakit ke hulu                    Asam hadis asam gelugur
Berenang-renang ke tepian                Ketiga asam riang-riang
Bersakit-sakit dahulu                     Menangis di pintu kubur
Bersenang-senang kemudian             Teringat badan tidak sembahyang
b.    Pantun Teka-teki                f.    Pantun Nasib
Contoh:                                           Contoh:   
Kalau puan, puan cerana                 Asam pauh dari seberang
Ambil gelas di dalam peti                 Tubuhnya dekat tepi tebat
Kalau tuan bijaksana                     Badan jauh di rantau orang
Binatang apa tanduk di kaki                 Jika sakit siapa mengobat
c.    Pantun Jenaka                      g.    Pantun Perkenalan
Contoh:                                                 Contoh:
Elok rupanya pohon belimbing            Dari mana hendak ke mana
Tumbuh di dekat limau tungga             Dari Jepang ke Bandar Cina
Elok berbini orang sumbing                 Kalau boleh kami bertanya
Biar marah ketawa juga                       Bunga yang kembang siapa punya
d.    Pantun Adat
Contoh:
Lapun Melapun ke Inderagiri
Singgah sebentar ke belipuh
Ampun hamba tegak berdiri
Ujudnya duduk dengan bersimpuh


Demikian postingan admin tentang Materi UASBN SD Bahasa Indonesia : J. Menulis dan Melengkapi Pantun, sebelumnya adalah materi tentang Materi UASBN SD Bahasa Indonesia : I. Menggunakan EYD, Selanjutnya dapat di lihat di bawah ini
Baca Selanjutnya
logoblog

Materi UASBN SD Bahasa Indonesia : I. Menggunakan EYD

Materi UASBN SD Bahasa Indonesia, inilah materi ke sembilan tentang Menggunakan EYD, berikut ringkasan materinya :
BHS UASBN 9

I. Menggunakan EYD
Penggunaan EYD disini misalnya pada penggunaan huruf capital dan tanda baca. Huruf kapital dapat digunakan sebagai berikut.

1.    Huruf Kapital
a.    Huruf capital dipakai sebagai huruf pertama kata awal kalimat.
Contoh:
Selain buku juga penggaris yang dijual.
Bagaimana itu bisa terjadi?
Mobil itu berjalan dengan cepat.

b.    Huruf  capital dipakai sebagai huruf pertama petikan langsung.
Contoh:
Ibu bertaya, “Kapan Yuni pergi?”
“Kemarin yuni bertengkar dengan Dwi” kata Diana.
Pak Wanto berseru, “Rosid harus giat bekerja supaya memiliki tabungan yang banyak.”

c.    Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama gelar kehormatan, keturunan, dan keagamaan yang diikuti nama orang.
Contoh:
Imam Maliki
Nabi Ibrahim
Sultan Ageng Tirtayasa
Haji Abu Bakar

d.    Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama dalam ungkapan-ungkapan yang berhubungan dengan hal-hal keagamaan, kitab suci, nama Tuhan termasuk kata gantinya.
Contoh:
Allah
Yang Maha Kuasa
Yang Maha Agung
Alkitab
Weda

e.    1)    Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama gelar kehormatan, keturunan, dan keagamaan yang diikuti nama orang.
Contoh:
Haji Umar Sahid
Mahaputra Yamin
Nabi Musa
Pangeran Antasari
Sultan Agung

2)    Huruf kapital tidak dipakai sebagai huruf pertama nama gelar, kehormatan, keturunan, dan keagamaan yang tidak diikuti nama orang.
Contoh:
Dia baru saja diangkat menjadi pangeran.
Ia berencana, tahun ini akan naik haji.
Sebelum pergi, ia menemui beberapa kiai.
Ia mendapat bintang mahaputra dari pemerintah

f.     Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama tahun, bulan, hari, hari raya.
Contoh:
bulan Agustus             hari Natal
bulan Maulid            hari Lebaran
hari Nyepi            tahun Hijriah
hari Jumat            tarikh Masehi

g.    Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur-unsur nama peristiwa sejarah.
Contoh:
Proklamasi Kemerdekaan Indonesia
Perang Gerilya
Perang Candu
Perang Dunia II

h.    Huruf kapital tidak dipakai sebagai huruf pertama peristiwa sejarah yang tidak dipakai sebagai nama.
Contoh:
Soekarno dan Hatta memproklamasikan kemerdekaan bangsa Indonesia.
Pertikaian masalah nuklir membawa resiko pecahnya perang dunia.
Pihak penjajah tertekan dengan perang gerilya pejuang Indonesia.

2.    Tanda Baca
Tanda baca adalah tanda yang dipakai di sistem ejaan (seperti titik, koma, titik dua). Ejaan adalah kaidah-kaidah cara menggambarkan kata  dan kalimat dalam bentuk tulisan serta penggunaan tanda baca. Tanda baca ada bermacam-macam antara lain sebagai berikut.

a.    Tanda titik (.)
    Berikut beberapa penggunaan tanda titik (.).
1)    Tanda titik dipakai pada akhir kalimat yang bukan pertanyaan atau seruan.
Contoh:
Sigit tinggal di Jakarta.
Biarlah mereka duduk di sana.
Pak Wanto menanyakan siapa yang akan pulang.
2)    Tanda titik tidak digunakan pada akhir kalimat yang unsur akhirnya sudah bertanda titik.
Contoh:
Ia memerlukan meja, kursi, dsb.
Dia mengatakan, “tangan saya sakit.”
Skripsi itu disusun oleh Drs. Rahmanto, M.M.
3)    Tanda titik dipakai untuk memisahkan angka jam, menit, dan detik yang menunjukkan waktu.
Contoh:
Pukul 2.30.10 (pukul 2 lewat 30 menit 10 detik atau pukul 2, 30 menit, 10 detik)
4)    Tanda titik dipakai untuk memisahkan angka jam, menit, dan detik yang menunjukkan jangka waktu.
Contoh:
1.30.15 (1 jam, 30 menit, 15 detik)
0.10.20 jam (10 menit, 20 menit)
0.0.20 jam (20 detik)
5)    Tanda titik dipakai untuk memisahkan bilangan ribuan atau kelipatannya.
Contoh:
Desa itu berpenduduk 25.100 orang.
Sisiwa yang tidak lulus perguruan tinggi negeri 4.000 orang.
Penduduk Surabaya lebih dari 12.000.000 orang.

b.    Tanda koma (,)
    Berikut beberapa penggunaan tanda koma (,).
1)    Tanda koma dipakai di antara unsur-unsur dalam suatu perincian atau pembilangan.
Contoh:
Ia membeli kertas, pena, dan tinta.
Surat biasa, surat kilat, ataupun surat khusus memerlukan perangko.
Satu, dua, ... tiga!
2)    Tanda koma dipakai untuk memisahkan kalimat setara yang satu dari kalimat setara berikutnya yang didahului oleh kata seperti tetapi, melainkan, sedangkan, dan kecuali.
Contoh:
Saya akan membeli buku-buku novel, tetapi kau yang memilihnya.
Andri bukan anak saya, melainkan anak Pak Rahmat.
Semua mahasiswa harus hadir, kecuali yang tidak lulus MID.
Dia senang membaca cerita pendek, sedangkan adiknya suka membaca puisi.

c.    Tanda titik dua (: )
Aturan penggunaan tanda baca titik dua (:) adalah sebagai berikut.
1)    Titik dua dipakai pada akhir kalimat yang diikuti pemerian atau  rangkaian.
Contoh:
Ibu membeli sayur-mayur: kol,wortel, seledri, dan buncis.
2)    Titik dua dipakai sesudah kata yang memerlu kan pemeriaan rangkaian.
Contoh:
Tempat : Ruang Aula
Hari  : Senin, 2 Oktober 2003
Waktu : 09.30
3)    Titik dua dipakai dalam teks percakapan.
Contoh:
Irma : "Apa kabar?"
Nuri : "Baik-baik saja."

d.    Tanda titik koma (;)
Berikut beberapa penggunaan tanda titik koma (;).
1)    Tanda titik koma dapat dipakai sebagai pengganti kata penghubung untuk memisahkan kalimat yang setara di dalam kalimat majemuk.
Contoh:
Ayah mengurus tanamannya di kebun itu; Ibu sibuk bekerja di dapur; Adik bermain di teras depan; saya sendiri asyik memetik gitar menyanyikan lagu-lagu kesayangan.
Hari sudah malam; anak-anak maish membaca buku-buku yang baru dibelinya.
2)    Tanda titik koma digunakan untuk mengakhiri pernyataan perincian dalam kalimat ang berupa frasa atau kelompok kata. Dalam hubungan itu, sebelum perincian terakhir tidak perlu digunakan dan.
Contoh:
Warga Negara Indonesia;
Berijazah sarjana (S1) sekurang-kurangnya;
Berbadan sehat;
3)    Tanda titik koma digunakan utnuk memisahkan dua kalimat setara atau lebih apabila unsur-unsur setiap bagian itu dipisah oleh tanda baca dan kata hubung.
Contoh:
Kakak membeli buku; tas; pensil; baju; celana; kaos; gula; garam; penyedap rasa.
Agenda rapat ini meliputi pemilihan ketua; sekretaris; bendahara; penyusunan program kerja; anggaran dasa; dan anggaran rumah tangga; pendataan anggota; dokumentasi; asset organisasi.

e.    Tanda hubung (-)
Berikut beberapa penggunaan tanda titik hubung (-).
1)    Tanda hubung menyambung suku-suku kata dasar yang terpisah oleh penggantian baris.
Contoh:
Di samping cara-cara lama itu ada ju-
ga cara yang baru untuk mengatasi persoalan itu.
Masalah itu segera saja di-
selesaikan agar tidak meresahkan.
2)    Tanda hubung menyambung awalan dengan bagian kata yang mengikutinya atau akhiran dengan bagian kata yang mendahuluinya pada pergantian baris.
Contoh:
Kini ada cara yang baru untuk meng-
ukur panas.
Kukuran baru ini memudahkan kita me-
ngukur kelapa.
Senjata ini merupakan alat pertahan-
an yang modern.
3)    Tanda hubung digunakan untuk menyambung unsur-unsur kata ulang
Contoh:
anak-anak
berulang-ulang
kehijau-hijauan

f.    Tanda pisah (-)
Berikut beberapa penggunaan tanda titik pisah (-).
1)    Tanda pisah dipakai untuk membatasi penyisipan kata atau kalimat yang memberi penjelasan di luar bangun utama kalimat.
Contoh:
Kemerdekaan bangsa itu—saya yakin akan tercapai—diperjuangkan oleh bangsa itu sendiri.
Kesuksesan itu-akan mudah didapat-jika kita tetap berusaha.
2)    Tanda pisah menegaskan adanya keterangan aposisi atau keterangan yang lain sehingga kalimat menjadi lebih jelas.
Contoh:
Rangkaian temuan ini—evolusi, teori kenisbian, dan kini juga pembelahan atom—telah mengubah persepsi kita tentang alam semesta.
Gerakan pengutamaan Bahasa Indonesia___amanat Sumpah Pemuda-harus ditingkatkan.
3)    Tanda pisah dipakai di antara dua bilangan atau tanggal dengan arti 'sampai ke' atau 'sampai dengan'.
Contoh:
1901—1966
tanggal 15—20 April 1975
Jakarta—Surabaya

g.    Tanda tanya (?)
    Berikut beberapa penggunaan tanda tanya (?).
1)    Tanda tanya dipakai pada akhir tanya.
Contoh:
Kapan kamu berangkat?
Saudara tahu, bukan?
2)    Tanda tanya dipakai di dalam tanda kurung untuk menyatakan bagian kalimat yang disangsikan atau yang kurang dapat dibuktikan kebenarannya.
Contoh:
Dia dilahirkan pada tahun 1512 (?).
Uangnya sebanyak 20 juta rupiah (?) hilang.

h.    Tanda seru (!)
Tanda seru dipakai sesudah ungkapan atau pernyataan yang berupa seruan atau perintah yang menggambarkan kesungguhan, ketidakpercayaan, ataupun rasa emosi yang kuat.
Contoh:
Alangkah kejamnya peristiwa itu!
Bersihkan kamar itu sekarang juga!
Sampai hati benar dia meninggalkan buah hatinya!
Merdeka!

i.    Tanda petik ( “.. “)
Berikut beberapa penggunaan tanda petik (“..”).
1)    Tanda petik mengapit petikan langsung yang berasal dari pembicaraan dan naskah atau bahan tertulis lain.
Contoh:
Ibu berkata, “Bapak berangkat besok pagi.”
"Saya belum siap," kata Dina, "tunggu sebentar!"
Pasal 35 UUD 1945 berbunyi, "Bendera negara ialah Sang Saka Merah Putih."
2)    Tanda petik mengapit judul puisi, karangan, atau bab buku yang dipakai dalam kalimat.
Contoh:
Bacalah "Rubrik Humor" dalam buku Dari Hal Sedih, dari Hal Senyum.
Makalah “Pembentukan Insan cerdas Kompetitif” menarik perhatian peserta seminar.
Sajak "Berdiri Aku" terdapat pada halaman 5 buku itu.

j.    Tanda kurung ( ( ) )
    Berikut beberapa penggunaan tanda titik kurung (()).
1)    Tanda kurung mengapit keterangan atau penjelasan.
Contoh:
Bagian Pengembangan sudah menyusun DIK (Daftar Isian Kegiatan).
Ia tidak membawa BPKB (Bukti Pemilikan Kendaraan Bermotor)
Anak itu tidak memiliki KTP (kartu Tanda Penduduk)
2)    Tanda kurung mengapit keterangan atau penjelasan yang bukan bagian integral pokok pembicaraan.
Contoh:
Sajak Tranggono yang berjudul "Ubud" (nama tempat yang terkenal di Bali) ditulis pada tahun 1956.
Keterangan itu (lihat Tabel 11) menunjukkan arus perkembangan baru dalam pasaran dalam negeri.
3)    Tanda kurung mengapit huruf atau kata yang kehadirannya di dalam teks dapat dihilangkan.
Contoh:
Kata cocaine diserap ke dalam bahasa Indonesia menjadi kokain(a).
Pejalan kaki itu berasal dari (kota) Medan.

k.    Tanda garis miring (/)
    Berikut beberapa penggunaan tanda titik garis miring (/).

1)    Tanda garis miring dipakai di dalam nomor surat dan nomor pada alamat dan penandaan masa satu tahun yang terbagi dalam dua tahun takwim atau tahun ajaran.
Contoh:
No. 8/PK/2010
Jalan Kramat Raya IV/15
tahun anggaran 2009/2010
2)    Tanda garis miring dipakai sebagai pengganti kata atau, tiap, dan ataupun.
Contoh:
dikirimkan lewat darat/laut    (dikirimkan lewat darat atau laut)
harganya Rp25000,00/lembar    (harganya Rp25000,00 tiap lembar)
Tindakan kejahatan dan/atau penganiayaan    ‘tindakan kejahatan dan penganiayaan, tindakan penganiayaan, atau tindak kejahatan’

Demikian Postingan tentang Materi UASBN SD Bahasa Indonesia : I. Menggunakan EYD, sebelumnya telah dipostingkan Materi UASBN SD Bahasa Indonesia : H. Menyusun Paragraf, selanjutnya materi tentang :
Baca Selanjutnya
logoblog

Materi UASBN SD Bahasa Indonesia : H. Menyusun Paragraf

Materi UASBN SD Bahasa Indonesia, Materi uasbn ke delapan yaitu tentang Menyusun Paragaraf, berikut ringkasannya ;

BHS UASBN 8

H.    Menyusun Paragraf
1.    Pengertian Paragraf
Paragraf adalah bagian bab dalam suatu karangan, biasanya mengandung satu ide pokok dan dimulai penulisannya dengan garis baru; alinea. Paragraf yang baik terdiri atas dua bagian, yakni kalimat utama dan kalimat penjelas.
a.    Kalimat utama adalah kalimat pokok atau kalimat yang menjadi dasar pengembangan paragraph. Letaknya mungki pada bagian awal atau pada akhir paragraph.
b.    Kalimat penjelas adalah kalimat yang menjelaskan atau menguraikan kalimat utama. Kalimat penjelas pada umumnya lebih dari satu buah.

2.    Bentuk-bentuk Paragraf
Setiap paragraf pasti memiliki pikiran utama atau gagasan utama. Kamu dapat menemukan gagasan utama di awal paragraf, akhir paragraf atau di awal dan di akhir paragraf. Paragraf-paragraf tersebut adalah sebagai berikut.
a.    Paragraf Deduktif merupakan paragraf di mana gagasan utamanya terletak di awal paragraf.
b.    Paragraf Induktif merupakan paragraf di mana di mana gagasan utamanya terletak di akhir paragraf.
c.    Paragraf Deduktif-Induktif merupakan paragraf di mana di mana gagasan utamanya terletak di awal dan di akhir paragraf.

Demikian postingan tentang Materi UASBN SD Bahasa Indonesia : H. Menyusun Paragraf, sebelumya telah di postingkan tentang materi Materi UASBN SD Bahasa Indonesia : G. Menggunakan Imbuhan, selanjutnya silahkan lihat di bawah
Baca Selanjutnya
logoblog

Materi UASBN SD Bahasa Indonesia : G. Menggunakan Imbuhan

Materi UASBN SD Bahasa Indonesia, materi yang ke tujuh adalah tentang Menggunakan Imbuhan, berikut materinya :
BHS UASBN 7

G.    Menggunakan Imbuhan
Imbuhan dapat digunakan untuk menulis sebuah kata atau kalimat. Imbuhan terdiri dari awalan, sisipan, dan akhiran yang ditulis serangkai dengan kata dasarnya. Awalan  merupakan imbuhan yang dirangkaikan di depan kata. Sisipan merupakan imbuhan yang dirangkaikan di tengah kata. Akhiran merupakan imbuhan yang dirangkaikan di akhir kata.

1.    Imbuhan me-
Imbuhan me- berfungsi membentuk kata kerja aktif.
Perhatikan contoh kata berikut.
mencair, melebar, menyempit, dan memeriksa
Kata-kata tersebut dibentuk dari proses pengimbuhan berikut ini.
  me + cair    mencair
  me + lebar   melebar
  me + sempit    menyempit
  me + periksa    memeriksa
Khusus untuk kata-kata dasar yang berhuruf awal  k, p, t, dan  s  jika mendapat imbuhan akan luluh.
Contoh:
me + kunyah    mengunyah
me + tulis     menulis
Kata kerja berimbuhan me- yang memerlukan kehadiran objek di belakangnya dinamakan kata kerja aktif transitif. Sedangkan kata kerja berimbuhan me- yang tidak memerlukan kehadiran objek dinamakan kata kerja aktif  tak transitif.
Contoh:
Meletus, Meluluhlantakkan, dan Menggelegar.
Di antara ketiga kata kerja berimbuhan me- tersebut ada yang memerlukan kehadiran objek di belakangnya, ada pula yang tidak. Buktinya sebagai berikut.
a.    Gunung Merapi sewaktu-waktu bisa meletus. (tidak memerlukan objek)
b.    Letusan Gunung Merapi bisa meluluhlantakkan penduduk sekitarnya. (memerlukan objek)
c.    Kemarin sekitar pukul 05.50 terdengar bunyi menggelegar. (tidak memerlukan objek).

2.    Imbuhan me(N)-
Imbuhan me(N)- memiliki makna sebagai berikut.
a.    Melakukan perbuatan
Contoh: mengambil, menjual, mencari
b.    Melakukan perbuatan dengan alat
Contoh: mengail, menyabir, mencangkul
c.    Menjadi atau dalam keadaan
Contoh: menurun, meluap, meninggi
d.    Membuat kesan, seolah-olah
Contoh:  membisu, mengalah
e.    Menuju ke
Contoh: mendarat, menepi
f.    Mencari
Contoh: mendamar, merotan

3.    Imbuhan ber-
Menggunakan imbuhan ber-, perhatikan contoh kata berlari dan kata berjalan. Kedua kata tersebut mendapat imbuhan ber-. Jika tidak mendapat imbuhan, kata tersebut berasal dari kata dasar lari dan jalan.
Perhatikan contoh kalimat berikut.
a.    Andi berenang di sungai.
b.    Ayahku sedang berlatih karate.
Kedua kalimat di atas sama-sama menggunakan imbuhan ber-, yakni:
a.    ber- + renang = berenang
b.    ber- + latih = berlatih
Arti Awalan ber- sebagai berikut.
a.    Berarti memakai
Contoh:
Yang berbaju merah itu adikku.
b.    Berarti mengendarai
Contoh:
Paman berkuda mengelilingi kebun teh.
Kakek dan Nenek berkereta ke Bandung.
c.    Berarti melakukan
Contoh:
Guru-guru SD sekecamatan bertamasya.
Anak-anak bernyanyi bersama ketika akan pulang sekolah.


Demikian postingan tentang Materi UASBN SD Bahasa Indonesia : G. Menggunakan Imbuhan, sebelumnya telah dipostingkan tentang Materi UASBN SD Bahasa Indonesia : F. Menggunakan Sinonim dan Antonim, Selanjutnya silahkan lihat postingan kami lainnya di bawah ini
Baca Selanjutnya
logoblog

Materi UASBN SD Bahasa Indonesia : F. Menggunakan Sinonim dan Antonim

Materi UASBN SD Bahasa Indonesia, untuk materi keenam adalah tentang Menggunakan Sinonim dan Antonim, berikut rangkumananya :
BHS UASBN 6

F.    Menggunakan Sinonim dan Antonim
1.    Sinonim
Sinonim adalah dua kata atau lebih yang memiliki arti sama atau mirip. Kata-kata bersinonim mempunyai makna yang tidak benar-benar sama. Perbedaan makna dalam sinonim terletak pada hal-hal berikut ini.
a.    Makna dasar dan makna tambahannya
b.    Nilai rasanya(makna emotifnya)
c.    Kelaziman pemakaiannya dan
d.    Distribusinya
Contoh:
Perhatikan kata-kata berikut!
Pintar bersinonim dengan pandai
Racun bersinonim dengan bisa
Baju bersinonim dengan pakaian
Hemat bersinonim dengan irit dan cermat       
Harum bersinonim dengan wangi
Menuliskan sinonim dari salah satu kata, yaitu beberapa kosakata dalam bahasa Indonesia memiliki arti yang sama atau mirip. Misalnya kata perempuan bersinonim dengan kata wanita, kata muda bersinonim dengan kata belia, kata wafat bersinonim dengan kata meninggal, dan kata tua bersinonim dengan kata renta.

2.    Antonim
Antonim adalah kata-kata yang berlawanan arti. Arti dari kata-kata berantonim itu saling bertentangan.
Contoh:
Perhatikan kata-kata berikut.
Siang berantonim dengan malam
Tinggi berantonim dengan pendek
Malas berantonim dengan rajin
Muda berantonim dengan tua
Baik berantonim dengan buruk
Menuliskan antonim dari salah satu kata, yaitu sebuah kata yang memiliki arti berlawanan dengan kata lain disebut antonym. Beberapa kosakata dalam bahasa Indonesia memiliki kata-kata yang berlawanan artinya. Misalnya, kata baik berlawanan dengan kata buruk, kata bagus berlawanan dengan kata jelek, kata muda berlawanan dengan kata tua, kata besar berlawanan dengan kata kecil.

Demikian postingan tentang Materi UASBN SD Bahasa Indonesia : F. Menggunakan Sinonim dan Antonim, dan sebelumnya telah dipostingkan tentang Materi UASBN SD Bahasa Indonesia : E. Menulis Petunjuk Pemakaian, serta selanjutnya bisa dilihat di bawah ini
Baca Selanjutnya
logoblog

Materi UASBN SD Bahasa Indonesia : E. Menulis Petunjuk Pemakaian

Materi UASBN SD Bahasa Indonesia, berikut adalah materi ke lima yaitu tentang Menulis Petunjuk Pemakaian, berikut ringkasannya :

UASBN BHS 5

E.    Menulis Petunjuk Pemakaian
Petunjuk adalah aturan atau ketentuan yang memberikan arahan atau bimbingan tentang cara melakukan sesuatu. Misalnya petunjuk pemakaian digunakan untuk pedoman seseorang dalam memakai suatu barang, contohnya petunjuk penggunaan obat panas, petunjuk menggunakan kalkulator, petunjuk menggunakan mesin cuci, petunjuk menggunakan benda-benda elektronik, dan sebagainya. Apabila kamu menggunakan petunjuk dengan benar, maka hasilnya dapat maksimal.
Contoh:
Perhatikan beberapa petunjuk penggunaan obat di bawah ini!
1.    Tidak boleh melebihi dosis yang dianjurkan
2.    Hati-hati poenggunaan pada penderita darah tinggi atau mempunyai potensi darah tinggi atau stroke, seperti pada penderita berat badan berlebih atau pada penderita usia lanjut.
3.    Hentikan penggunaan obat ini jika terjadi susah tidur, jantung berdebar dan pusing.
4.    Aturan pakai dalam penggunaan obat
Dewasa            : 3 x sehari 2 sendok takar
Anak 6-12 tahun        : 3 x sehari 1 sendok takar
Anak 2-6 tahun        : 3 x sehari 1/2 sendok takar
Anak < 2 tahun        : menurut petunjuk dokter

Demikian Postingan tentang Materi UASBN SD Bahasa Indonesia : E. Menulis Petunjuk Pemakaian, sebelumnya telah dipostingkan tentang Materi UASBN SD Bahasa Indonesia : D. Menyusun Kalimat Majemuk, Selanjutnya bisa dilihat postingan lainnya di bawah ini.
Baca Selanjutnya
logoblog

Materi UASBN SD Bahasa Indonesia : D. Menyusun Kalimat Majemuk

Materi UASBN SD Bahasa Indonesia, Materi yang keempat untuk postingan kali ini yaitu  Menyusun Kalimat Majemuk , berikut ringkasannya :
BHS UASBN 4

D.    Menyusun Kalimat Majemuk
1.    Pengertian Kalimat Majemuk
Kalimat majemuk adalah kalimat yang dibentuk oleh dua predikat. Kalimat majemuk disusun dari beberapa kalimat tunggal. Penyusunan kalimat tunggal menjadi kalimat majemuk dapat menggunakan konjungsi atau kata penghubung. Kalimat majemuk terbagi ke dalam dua jenis yaitu kalimat majemuk setara dan kalimat majemuk bertingkat.

2.    Kalimat Majemuk Setara dan Kalimat Majemuk Bertingkat
a.    Kalimat majemuk setara
Kalimat majemuk setara adalah kalimat yang unsur-unsurnya memiliki hubungan setara atau sederajat. kalimat majemuk setara terdiri atas dua kalimat atau lebih.Kalimat majemuk setara tidak memiliki anak kalimat. Semua unsurnya merupakan induk kalimat. Kalimat majemuk setara ditandai dengan konjungsi lalu, dan kemudian, atau, tetapi, sedangkan, dan sejenisnya.
Contoh:
Diana anak orang kaya tetapi bodoh.
Kalimat di atas terdiri atas dua kalimat, yaitu
a.    Diana anak orang kaya
b.    Diana anak yang bodoh
Apabila kedua kalimat di atas digabung dengan kata tetapi, membentuk kalimat majemuk setara. Diana anak orang kaya tetapi ia anak yang bodoh.
b.    Kalimat majemuk bertingkat
Kalimat majemuk bertingkat adalah kalimat yang unsure-unsurnya tidak sederajat. Salah satu unsurnya berfungsi sebagai induk kalimat dan yang lainnya sebagai anak kalimat.
Contoh:
Bunga mawar itu diletakkan di dekat pohon yang rimbun, sehingga matahari tidak langsung menyinarinya.
kalimat utama (induk kalimat)         kalimat sematan (anak kalimat)

Demikian postingan Admin untuk Materi UASBN SD Bahasa Indonesia : D. Menyusun Kalimat Majemuk, sebelumnya sudah dipostingkan tentang Materi UASBN SD Bahasa Indonesia : C. Menggunakan EYD, Selanjutnya silahkan lihat postingan di bawah ini :

Baca Selanjutnya
logoblog