Penelusuran

Saturday, October 8, 2016

Tugas PR Mencari 10 Hewan langka

Bimpri PPT. Laju kepunahan spesies sepanjang 150 tahun belakangan ini sangat memprihatinkan. Banyak spesies mengalami evolusi dan punah secara alami sejak ratusan tahun yang lalu. Tetapi laju kepunahan belakangan ini jauh lebih tinggi dari laju kepunahan rata-rata pada skala evolusi di Planet Bumi.

Laju kepunahan saat ini adalah 10 hingga 100 kali lipat laju kepunahan alami. Bila tingkat laju kepunahan terus berlanjut atau terus meningkat jumlah spesies yang menjadi punah dalam dekade berikut bisa berjumlah jutaan.

Seperti halnya Harimau Jawa, Harimau Bali, Kuau Bergaris Ganda, Tikus Hidung Panjang Flores dan Harimau Tasmania yang telah punah terlebih dahulu, Kesepuluh Hewan Langka Indonesia inipun kalau kita tidak menjaganya akan punah seperti mereka.

Berikut 10 Hewan Langka Indonesia Terancam Punah seperti dilansir dari IUCN.

1. Badak Jawa



Badak Jawa atau Badak Bercula Satu (Rhinoceros sondaicus) adalah anggota family Rhenocerotidae dan salah satu dari lima spesies badak yang ada di dunia. Spesies ini kini statusnya sangat kritis. Populasinya kini hanya tinggal 40-60 ekor yang semuanya hidup di Taman Nasional Ujung Kulon, Propinsi Banten.

Berkurangnya populasi Badak Jawa ini akibat pemburuan untuk diambil culanya yang sangat berharga untuk pengobatan Cina.

Baca Juga : 10 Tumbuhan Langka


2. Badak Sumatera



Badak Sumatera atau Badak Bercula Dua (Decororhinus Sumatrensis) adalah anggota family Rhenocerotidae yang juga merupakan salah satu dari lima spesies badak yang masih hidup di bumi. Badak ini adalah spesies badak terkecil dari yang ada di dunia dengan tinggi sekitar 120-145 centimeter dengan panjang mencapai 250 centimeter serta beratnya yang bisa mencapai 500-800 kilogram.

Badak yang memiliki dua cula ini hanya hidup di Taman Nasional Kerinci Seblat (Bengkulu) dengan populasi saat ini hanya tinggal 100 ekor.

3. Orangutan Kalimantan



Orangutan Kalimantan (pongo pygmaeus) adalah spesies asli orangutan Kalimantan. Spesies Hewan langka ini terancam punah akibat pengrusakan habitat asli mereka, kebakaran hutan, bencana el nino, penebangan liar, pemburuan secara liar serta perdagangan orangutan secara ilegal.

Menurut survey Red List IUCN yang dilakukan pada tahun 2003-2005 silam populasi orangutan Kalimantan yang hidup di areal 86.000 km persegi ini mencapai 45.000 - 69.000 ekor.  Namun sejak terjadinya penebangan hutan dan pembakaran hutan Kalimantan diperkirakan bahwa saat ini jumlah orangutan Kalimantan yang masih hidup di bawah angka-angka tersebut di atas.

4. Harimau Sumtera

 

Harimau Sumatera (panthera tigris sumatrae) adalah subspesies harimau yang habitat aslinya di Pulau Sumatera. Harimau Sumatera adalah salah satu dari enam subspesies harimau yang masih bertahan hidup hingga saat ini dan termasuk dalam klarifikasi satwa krisis yang terancam punah.

Dalam daftar merah yang dirilis oleh Badan Konservasi Dunia IUCN populasi Harimau Sumatera di alam liar dan taman-taman nasional di Sumatera, Indonesia diperkirakan antara 400-500 ekor saja.  

5. Jalak Bali



Jalak Bali (leucopsar rothschild) adalah jenis burung pengicau berukuran sedang dengan panjang sekitar 25 centimeter.  Jalak Bali ini mempunyai ciri-ciri khusus tersendiri seperti memiliki bulu yang putih diseluruh tubuhnya kecuali warna hitam dibagian ujung ekor dan sayapanya. Bagian pipi yang tidak ditumbuhi bulu berwarna biru cerah dengan kaki berwarna keabu-abuan.

Burung Jalak Bali ini hanya bisa ditemukan dibagian barat Pulau Bali dengan populasi saat ini menurut Daftar List IUCN hanya sekitar 115 ekor yang hidup di penangkaran Nusa Penida dan Taman Nasional Bali Barat yang cukup menjanjikan. 

6. Macan Tutul Jawa



Macan Tutul Jawa (panthera pardus melas) atau macan kumbang adalah salah satu spesies dari Macan Tutul yang hanya ditemukan di hutan tropis, pegunungan dan kawasan konservasi di Pulau Jawa, Indonesia.

Sebagian populasi Macan Tutul Jawa ini dapat ditemukan di Taman Nasional Gunung Gede Pangrango. Berdasarkan hilangnya habitat asli mereka pada hutan, penangkapan liar serta daerah dan populasi dimana hewan ini ditemukan sangat terbatas. Macan Tutul Jawa dievaluasikan sebagai hewan langka yang terncam punah sejak tahun 2007  

7. Orangutan Sumatera



Orangutan Sumatera (pongo abelli) adalah spesies orangutan terlangka di dunia. Orangutan Sumatera hidup pada hutan endemik di Sumatera. Orangutan Sumatera ini memiliki tinggi sekitar 4-6 kaki dengan berat mencapai 200 pon yang sekarang hanya hidup di hutan-hutan Nangroe Aceh Darusallam.

Survey yang dilakukan pada tahun 2004 diperkirakan masih tersisa 7.400 orang utan Sumatera yang masih hidup di alam liar. Terutama banyak hidup di Taman Nasional Gunung Leuser. Program pengembangbiakan telah dilakukan di Taman Nasional Bukit Tiga Puluh, Propinsi Jambi dan Riau. 

8. Kanguru Pohon Wondiwoi



Kanguru Pohon Wondiwoi (dendrolagus mayri) adalah salah satu hewan langka jenis kanguru pohon asal Papua yang terancam punah. Menurut Red List IUCN populasinya saat ini hanya sekitar 50 ekor saja.

9. Merak Hijau



Merak Hjau (pavo muticus) adalah salah satu burung dari spesies Merak. Merak Hijau mempunyai bulu yang indah berwarna hijau keemasan.  Hewan langka ini terancam punah akibat banyaknya habitat asli mereka yang hilang serta penangkapan liar yang terus berlanjut. Dalam Red List yang dikeluarkan oleh IUCN, populasi Merak Hijau hingga saat ini hanya tinggal 15.000 - 30.000 ekor saja.
10. Kakak Tua Maluku



Kakatua Maluku (cacatua moluccensis) adalah burung berukuran sedang dengan panjang 52 centimeter dari genus cacatua. Burung ini mempunyai warna bulu putih bercampur warna merah jambu. Di kepalanya terdapat jambul besar berwarna merah jambu yang dapat ditegakkan.

Endemik asli Indonesia ini hanya hidup dan daerah penyebarannya hanya berada di hutan primer dan sekunder di Pulau Seram, Ambon, Pulau Haruku dan Pulau Saparua. Sejumlah populasi Kakatua Maluku ini dilindungi di Taman Nasional Manusela, Pulau Seram.

Menurut Daftar Red List IUCN pada tahun 2007, Burung Kakak Tua Maluku ini tinggal 9.640 ekor yang hidup di alam liar.  

Nah itulah Kesepuh Hewan Langka Inonesia Yang Terancam Punah dari muka bumi ini jika kita tidak menjaga dan melestarikannya dari sekarang.
Baca Selanjutnya
logoblog

Tugas PR Mencari 10 Tumbuhan Langka di Indonesia

Tugas dari bapak /Ibu Guru SD Kelas 6. Tugas PR Mencari 10 Tumbuhan Langka di Indonesia, topik itu yang sering di cari Murid anak kelas 6, Maka dari itu admin kali mencoba untuk postingan tentang hal itu :
Indonesia merupakan negara yang sangat terkenal dengan kekayaan alamnya. Berbagai macam tanaman dapat tumbuh subur di sini. Bahkan tidak sedikit dari tanaman tersebut yang bersifat langka atau sangat sulit sekali untuk ditemukan sehingga harus dilindungi.
Nah kali ini Bimpri PPT akan mengulas berbagai tumbuhan langka di Indonesia. Berbagai tumbuhan ini sudah sangat jarang ditemukan sehingga harus dilindungi agar tidak terancam punah. Apa sajakah tumbuhan tersebut?

Bunga Bangkai



Bunga bangkai merupakan bunga raksasa yang sangat unik karena dapat mengeluarkan bau busuk seperti bangkai. Bau busuk tersebut sebenarnya bertujuan untuk mengundang kumbang dan lalat agar hinggap dan membantu proses penyerbukan.
Bunga ini tumbuh tinggi menjulang ke atas hingga bisa mencapai 4 meter. Ketika mekar, bagian luarnya berwarna putih krem sedangkan mahkotanya berwarna merah tua keunguan. Bunga ini hanya akan mekar selama 7 hari hingga kemudian mati atau tumbuh kembali.

Bunga bangkai
Bunga bangkai berbunga pada rentang waktu yang cukup lama, bisa sekitar 5 tahun sekali. Habitat asli bunga ini ada di hutan Sumatera. Akan tetap saat ini sudah mulai banyak yang dilestarikan di daerah lainnya seperti di Taman Hutan Raya Ir. Djuanda, Bandung.

Rafflesia Arnoldii

 

Padma Raksasa atau Rafflesia Arnoldii juga merupakan bunga raksasa yang mengeluarkan bau busuk menyengat ketika mekar. Karena sama-sama mengeluarkan bau busuk, terkadang banyak orang yang keliru menyebut bunga ini sebagai bunga bangkai.


Rafflesia Arnoldii tumbuh melebar ke samping dan bukan meninggi seperti bunga bangkai. Ketika bunganya mekar, diameternya bisa mencapai 1 meter dengan berat hingga 10 kilogram. Masa tumbuh hingga sampai mekarnya adalah sekitar 9 bulan. Bunga ini hanya akan mekar selama 7 hari sebelum kemudian layu dan mati.
Bunga Rafflesia Arnoldii hidup menumpang pada tumbuhan lain. Maka dari itu, habitatnya sangat bergantung kepada adanya tumbuhan inang. Saat ini populasi bungai ini semakin menyusut karena habitatnya yang semakin sempit karena adanya alih fungsi hutan menjadi area pertanian, pemukiman, ataupun pertambangan.

Cendana



Cendana merupakan salah satu pohon yang memiliki banyak kegunaan di Indonesia. Kayu cendana dapat dijadikan sebagai bahan pembuatan dupa, parfum, aroma terapi, rempah-rempah, hingga sangkur keris (warangka). Konon, harum dari kayu cendana ini bisa bertahan hingga ratusan tahun lamanya.
Karena berbagai manfaatnya tersebut, tidak salah jika pohon ini sangat terkenal di Indonesia. Sayangnya pohon cendana bukanlah tumbuhan yang mudah untuk dibudidayakan sehingga saat ini sudah berstatus sebagai tumbuhan yang ternacam punah.
Pada awal kehidupannya, kecambah cendana merupakan tumbuhan parasit yang hidup menumpang di tumbuhan lainnya karena ia tidak mampu hidup sendiri. Maka dari itu, pohon cendana saat ini sudah mulai berkurang populasinya. Minyak dasar kayu cendana juga saat ini sudah sangat mahal karena langka dan sulit untuk ditemukan.

Damar

Tumbuhan langka di Indonesia yang selanjutnya adalah pohon damar. Pohon ini memiliki batang yang tingginya bisa mencapai 60 meter. Pohon ini tumbuh di berbagai daerah di Indonesia dengan berbagai sebutan seperti kisi (Buru), salo (Ternate), dayungon (Samar), ki damar (Sunda), dan lainnya.
Selain kayunya, pohon ini juga dimanfaatkan getahnya. Getah pohon damar dapat digunakan sebagai bahan pembuatan kopal. Kopal merupakan salah satu bahan dasar cairan pelapis kertas dan juga lak atau vernis.

Kantong Semar



Kantong semar merupakan tanaman yang sangat unik karena dapat memangsa berbagai serangga di dekatnya seperti lalat, lebah, dan lainnya. Tumbuhan karnivora ini sudah cukup langka sehingga harus banyak dibudidayakan agar tidak cepat punah.

Kantong semar sendiri baru bisa memangsa serangga ketika usianya sudah dewasa. Ia akan membuka kantungnya untuk agar ada serangga yang masuk ke dalamnya. Jika sudah ada yang terjebak, maka kantungnya akan langsung tertutup untuk mulai mencerna serangga tersebut.

Ulin


Pohon ulin atau yang sering disebut juga sebagai bulian atau kayu besi merupakan tumbuhan khas Kalimantan. Pohon ini mampu menghasilkan kayu yang sangat kuat sehingga banyak digunakan untuk konstruksi bangunan seperti rumah, jembatan, kapal laut, dan sebagainya.
Pohon ini bisa tumbuh hingga ketinggian 36 meter dengan diameter batang sebesar 95 cm. Pohon ini sendiri banyak tersebar di Kalimantan dan Suamtera. Sayangnya pohon ini cukup sulit untuk dikembangbiakan sehingga populasinya dapat menyusut jika habitat aslinya semakin berkurang.

Anggrek Tebu


Anggerk tebu merupakan keluarga bunga anggrek yang paling besar dan paling berat. Satu rumpun anggrek tebu dewasa dapat memiliki berat lebih dari 1 ton dengan panjang mulai hingga 3 meter. Karena ukurannya yang sangat besar tersebut, bunga ini sering disebut sebagai anggrek raksasa.
Bunga ini memiliki warna kuning dengan kombinasi bintik-bintik berwarna coklat, merah, dan merah kehitaman. Bunga ini sangatlah unik karena meskipun batangnya sudah dipotong, namun bunganya tetap dapat bertahan hingga 2 bulan. Bunga anggrek tebu ini sangat langka sehingga termasuk ke dalam tumbuhan yang dilindungi.

Tengkawang



Tengkawang merupakan tumbuhan khas Kalimantan yang banyak dimanfaatkan minyaknya. Pohon ini terdiri dari berbagai macam jenis di mana 12 di antaranya saat ini sudah dilindungi pemerintah karena terancam kepunahan.
Minyak tengkawang dihasilkan dari biji-biji yang berjatuhan. Biji tersebut kemudian dijemur dan disalai hingga kering sebelum kemudian diolah menjadi minyak. Biji tengkawang juga merupakan makanan bergizi bagi babi hutan dan binatang liar lainnya.
Minyak tengkawang dapat digunakan sebagai penyedap masakan dan bahan obat-obatan tardisional. Dalam industri modern, minyak yang memiliki julukan green butter ini juga sering dijadikan sebagai bahan pembuatan kosmetika, lilin, sabun, dan lainnya.

Daun Payung



Daun payung atau sering disebut juga sebagai daun sang dan salo merupakan tumbuhan yang banyak hidup di daerah Sumatera. Tumbuhan ini memiliki nama ilmiah Johannestijsmania altifrons, yang diambil dari nama penemunya yakni Profesor Teijsman.
Tumbuhan ini memiliki daun yang sangat besar, lebar, dan juga kuat. Pada jaman dahulu daun ini sering digunakan sebagai atap atau dinding di rumah-rumah. Karena fungsinya tersebut, maka tumbuhan ini kemudian disebut sebagai daun payung.

Edelweiss Jawa



Edelweiss Jawa atau Bunga Senduro merupakan salah satu jenis bunga yang saat ini sudah sangat kritis keberadaannya. Bunga ini banyak hidup di daerah pegunungan di Jawa. Bahkan, bunga ini biasanya menjadi tanaman yang pertama tumbuh setelah terjadinya erupsi gunung berapi.
Bunga Edelweiss Jawa dapat tetap terlihat segar meskipun sudah dipetik dari tangkainya. Hal tersebut membuat banyak pendaki yang mengambil bunga ini sebagai kenang-kenangan. Hasilnya, populasi bunga ini menurun drastis dan kini sudah diambang kepunahan.
Bunga ini biasanya mulai bermekaran pada bulan April hingga Agustus. Bunga ini dapat memiliki usia hingga 100 tahaun dengan tinggi batang hingga 8 meter. Lebih dari 300 serangga yang hinggap dan menghisap madu dari bunganya.

Saat ini Anda masih dapat melihat Edelweiss Jawa di beberapa lokasi seperti Tegal Alun (Gunung Papandayan), Alun-Alun Surya Kencana (Gunung Gede), Alun-Alun Mandalawangi (Gunung Pangrango), dan Plawangan Sembalun (Gunung Rinjani).
Nah itulah daftar tumbuhan langka di Indonesia yang saat ini sudah mulai terancam keberadaannya. Dengan mengetahui berbagai tumbuhan tersebut, diharapkan kita dapat lebih menjaga kelestarian alam dan tidak merusaknya untuk kepentingan pribadi.
Baca Selanjutnya
logoblog